Muallimin Online,
Hari pertama masuk kegiatan pembelajaran tahun ajaran 2025/2026 Madrasah Muallimin Muallimat dilaksanakan hari ini, Sabtu (12/07). Di hari pertama ini, siswa mengikuti kegiatan apel pengarahan kegiatan pembelajaran, pencatatan jadwal pelajaran, pengumpulan rapor dan sebagian menyelenggarakan pemilihan pengurus kelas.
Apel pengarahan diselenggarakan di halaman gedung I untuk siswa putri, di halaman gedung II untuk siswa kelas 2 sampai kelas 6 putra dan, di halaman gedung III untuk siswa kelas 1 putra.
Di gedung I, apel pengarahan dipimpin Ibu Mukarromah, Kesiswan dan, mauidloh hasanah disampaikan KH Imron Rosyadi, wakil Kepala Madrasah. Dalam membuka apel, Bu Rom mengingatkan kepada semua siswa untuk selalu menata niat kembali. "Niate kudu ditoto (niatnya⁷ harus ditata) untuk menuntut ilmu. Karena dengan menata niat kembali kita akan semangat kembali", katanya.
Selanjutnya, dia juga mewanti-wanti kepada semua siswa untuk selalu membaca kembali ilmu yang diajarkan di Madrasah. "Ilmu iku kudu diwoco nak (ilmu itu harus dibaca nak), tidak untuk ditiduri", katanya disambut tawa siswa.
"Sedangkan untuk akhlaqul karimah yang sudah baik, jangan diubah-ubah lagi setelah lubur dan bertemu dengan banyak teman di rumah. Al muhafadlatul alal qadimus sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah, budaya yang bagus harus terus dijaga dan diupayakan ditambah lebih baik", katanya mengingatkan.
Sementara itu, KH Imron Rosyadi, dalam pengarahannya menyampaikan bahwa, permulaan itu menjadi indikator dari akhir masa pembelajaran nanti. "Al bidayah tadullu 'alan nihayah, permulaan menjadi indikator dari akhir. Permulaan dalam belajar, menjadi indiktor akhir masa belajar. Kalau permulaannya sudah ngomong saja (tidak memperhatikan), tidak mendengar, maka ini permulaan yang tidak baik", katanya memulai pengarahan .
"Saya mengucapkan selamat datang kepada semua siswi baru. Selamat bergabung dengan Madrasah Muallimin Muallimat. Pilihan kalian masuk di Madrasah ini merupakan bentuk nikmat yang kalian terima," katanya melanjutkan.
Terkait dengan nikmat yang kita dapatkan dari Allah swt, dalam pengarahan ini, Kiai Imron membagi ke beberapa bentuk. "Kita patut bersyukur atas nikmat Iman dan Islam, karena itu akan menjadi jalan keselamatan kita di dunia dan di akhirat. Kenimatan ini merupakan kenikmatan yang paling tinggi", lanjutnya.
"Nikmat selanjutnya adalah nikmat sehat. Tidak setiap orang yang beriman dan sudah Islam bisa mengalami nikmat sehat. Cara menikmati sehat ini adalah mendayagunakan kesehatan ini untuk satu tujuan hidup di dunia yaitu beribadah kepada Allah swt. Hal ini sebagaimana firman Allah swt, wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya'budun (saya menciptkan jin dan manusia hanya untuk beribadah, red)", sambungnya.
Maka kenikmatan sehat ini harus terus dijaga dan disyukuri, dengan meningkatkan secara kuantitas dan kualitas untuk beribadah kepada Allah swt, sebagai bentuk syukur kepada Allah swt.
"Selanjutnya, bagi siswa Madrasah Muallimin Muallimat, beribadah tesebut diwujudkan dengan belajar di Madrasah Muallimin Muallimat", tekannya dalam mensyukuri nikmat bagi siswa.
Nikmat selanjutnya, lanjutnya, adalah mendapat kesempatan. Kesempatan tersebut adalah kesempatan bisa mondok. Ketika mondok kita belajar ilmu tentang bagaimana sholat, bagaimana kalau kita kaya harus bayar zakat dan lain sebagainya.
Terkait dengan metode belajar di Madrasah Muallimin Muallimat, salah satunya adalah hafalan. Bagi Kiai Imron, hafalan manfaatnya sangat besar. "Dengan hafalan otak kita akan lebih landep (tajam) tidak kethul (tumpul), sehingga tidak mudah pikun. Hafalan, karena itu dalam rangka mengasah kenikmatan dengan mengasah otak kita", pungkasnya. (Alba)