Muallimin Online,
Pada Jum’at (20/02) OSIS MMA mengadakan kegiatan jurnalistik menuju kota Surabaya. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang diadakan di TK Muslimat NU Tambak Beras, Jombang. yaitu “Diklat Menulis Kritis” yang dibina langsung oleh Muslimin Abdila, salah satu alumni Muallimin yang aktif dalam kejurnalistikan.
Kegiatan ini diikuti kurang lebih 60. anak, yang terdiri dari pengurus OSIS dan Siswa MMA serta dua orang perwakilan dari MAN Tambak Beras, Jombang. Kegiatan yang dibina oleh ustadz Muhyiddin ini berangkat dari bumi Bahrul Ulum pukul 07.00 WIB, dengan tujuan beberapa tempat, yaitu Museum NU, MAS (Masjid Agung Surabaya), TV 9 dan Makam Sunan Ampel.
Tujuan pertama perjalanan ini adalah Museum NU Surabaya. Museum yang berada di jalan Gayung Sari Timur no 35 ini merupakan museumnya para warga Nahdiyyin. Setibanya di museum kami langsung menuju lantai tiga untuk menonton sebuah film documenter sejarah singkat NU dan tentunya sejarah Museum itu sendiri. Dari situlah kami banyak sekali mendapatkan informasi tentang ke-NU-an.
Museum NU terdiri dari tiga lantai, yang masing-masing lantai dihiasi oleh barang-barang yang berbeda. Pada lantai satu terdapat foto-foto berbentuk lukisan para ulama’ NU terpajang dengan rapi, sedangkan dilantai dua terdapat benda-benda pusaka para pendiri NU, salah satunya adalah tongkat Hadrotus Syekh Hasyim Asy’ari, serta pada lantai tiga terdapat buku-buku dan kitab-kitab layaknya perpustakaan.
Perjalanan dilanjutkan menuju MAS (Masjid Agung Surabaya) untuk menunaikan sholat jum’at. Kami sampai di masjid pukul 10.50 WIB. Dirasa waktu sholat masih lama, akhirnya panitia membagikan konsumsi yang kedua setelah konsumsi pertama yang dibagikan sebelum keberangkatan. Konsumsi ini cukup untuk sekedar mengisi perut yang keroncongan. Setelah istirahat sebentar kamipun melaksanakan sholat jum’at berjama’ah di MAS.
Selesai sholat kami bergegas menuju bis untuk melanjutkan perjalanan menuju TV 9, stasiun TV warga NU. Kami tiba di TV 9 pukul 13.30 WIB. Disini kami harus menunggu sekitar lima belas menit untuk bisa masuk kedalam studio utama, karena proses administrasi. Setelah itu kami dibolehkan masuk kedalam studio utama dan langsung disambut oleh Syururi selaku Manager TV 9, dia mengajak kami untuk sharing seputar dunia jurnalistik kegiatan ini pun diakhiri dengan Tanya-Jawab berbagai masalah kejurnalistikan.
Perjalanan kami yang terakhir menuju Makam Sunan Ampel untuk sedikit mengisi ruang rohani yang sedari tadi diisi oleh kesibukan dunia. Disini kami melaksanakan sholat ashar berjama’ah kemudian disusul ziaroh kubur yang dipimpin ustadz Muhyiddin. Selesai ziaroh kami dibebaskan untuk sekedar mencari oleh-oleh selama kurang lebih satu jam dan harus kembali pada saat sholat maghrib di masjid. Selepas maghrib kami pun pulang menuju pondok untuk mengakhiri perjalanan panjang yang menyenangkan ini. Tentunya membawa sebekal ilmu untuk dimanfaatkan dihari kemudian.