• madrasatuna.1953@gmail.com
  • 0321-865280 (Putri) / 0321-3083337 (Putra)
  • Home
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Sambutan Kepala Madrasah
    • Struktur Personalia Organisasi
    • Jenjang Belajar Dan Ijazah
    • Data Guru
  • Program
    • Program Strategis 5 Tahun (2023-2028)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2023-2024)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2024-2025)
  • Publikasi
  • Pengumuman
  • Download
  • Kontak

Menelisik Keterkaitan Entitas "Tambakberas" dan "Bahrul Ulum"

  • Home
  • Berita
Artikel Jumat, 21-Januari-2022 07:37 2234

Salah satu pesan singkat dan menarik dalam buku Tambakberas yakni "Menelisik Sejarah Memetik Uswah".  Pesan ini merupakan bahasa interaksi non verbal yang ingin disampaikan kepada para pemilik buku yang juga gemar membaca. Tentu, hadirnya buku Tambakberas merupakan suplemen bagi santri di tengah menurunnya literasi dan kajian sejarah pondok sekaligus kisah dan pemikiran para muassis dan masyayikhnya. maka perlu kiranya dalam tulisan ini penulis berusaha sedikit memetik uswah dari kata "Tambakberas" dan "Bahrul Ulum".

Pada tahun 1965, Kiai Wahab istikhoroh untuk memilih nama pondok, diantara pilihannya saat itu adalah : Bahrul Ulum, Darul Hikmah, dan Mambaul Ulum. Semua nama itu mempunyai makna yang baik, akan tetapi dari hasil istikhoroh yang dilakukan oleh Kiai Wahab, beliau jatuh pada pilihan "Bahrul Ulum". Permasalahannya, di dalam buku tersebut hanya dijelaskan dengan harapan Pesantren Tambakberas benar-benar menjadi lautan ilmu. Mestinya penjelasannya tidak berhenti sampai disitu, Saya kira perlu untuk diperjelaskan lagi agar kita benar-benar memahami hakikat dari entitas tersebut.

Penulis mencoba menarik benang merah antara "Tambakberas" dan "Bahrul Ulum".  Jika melihat Kiai Wahab dalam Buku Tambakberas tersebut, telah banyak diuraikan termasuk yang menarik adalah bagaimana beliau dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa bahkan dalam menghadapi situasi apapun mengedepankan pendekatan logika dibanding pendekatan spritual bahkan seringkali kaidah-kaidah ushul fiqh dan qawaid fiqhiyyah dijadikan sebagai kaidah yang tidak hanya dalam menyelesaikan permasalahan sosial keagamaan juga dalam permasalahan bangsa. Dari Konstruksi Pemikiran beliaulah, penulis melihat bahwa istikhoroh yang beliau pilih dalam menentukan nama Bahrul Ulum juga melalui manhajul fikr yang serupa.

Setidaknya yang kami tangkap dari berubahnya nama menjadi Bahrul Ulum tersebut, Kiai Wahab mengajak kita untuk berpikir, bersikap, dan bertindak dari skala mikro menuju makro dari skala tambak ke skala laut, dari skala beras ke skala ilmu. Menariknya, adanya kesamaan dan hubungan erat dari kedua nama tersebut "Tambakberas" dan "Bahrul Ulum"

Pertama, dari kata tambak dan laut. kita tahu bahwa adanya tambak tentu tidak akan pernah jauh dari laut. Selain itu, keduanya sama sama berisi ikan dan sejenisnya yang menjadi komoditas mata pencahariaan masyarakat sekitar. Jika ditambak harus diisi dlu benih ikanya oleh petambak, maka di laut sudah tersedia ikannya tinggal para nelayan menangkapnya, maknanya ada hasil yang diinginkan dari keduanya, keduanya hanya sebagai sarana dan media bagi orang yang bisa memanfatkannya dengan sebaik-baiknya.

Kedua, dari kata beras dan ilmu, beras merupakan makanan pokok bagi kita semua, hampir setiap hari kita selalu mengkonsumsi beras sebagai tambahan tenaga untuk menjalankan aktifitas sehari hari. sedangkan ilmu  juga merupakan makanan pokok bagi otak kita agar setiap hari kita selalu belajar dan berpikir dengan baik. Artinya dalam hidup ini, kedua nutrisi ini sangat penting bahwa kita bisa kuat beribadah, belajar, dan seterusnya dengan selalu makan nasi dan juga makanan yang halal, baik, dan bergizi. Tidak cukup disitu, bahwa dalam menjalankan amal ibadah dengan benar memerlukan sebuah perangkat keilmun, maka semangat belajar dan mencari ilmu harus ada dalam benak kita setiap hari, karena ilmu inilah sebenarnya komoditas yang diharapkan dari adanya Pesantren ini.

Sementara itu, untuk mendapatkan ilmu tersebut perlu strategi belajar yang baik agar kita mendapatkan ilmu lebih banyak. sama halnya perlu strategi untuk menangkap ikan, tentu di tambak dan di laut jelas berbeda strategi dan juga tantangannya. Menangkap ikan di laut lepas lebih sulit dibanding di tambak. strategi menangkap ikan juga harus menyesuaikan dengan ikannya. Disinilah Petambak dan pelaut memerlukan ilmu dan pengalaman yang mumpuni agar bisa mendapatkan ikan yang lebih banyak.

Dari sini bisa kemudian dikaitkan dengan bagaimana posisi kita sebagai santri yang mondok di Pesantren, mengutip dawuhipun Kiai Marsikhan Mansur, bahwa “santri adalah orang yang orientasinya adalah keilmuan“. Artinya, jika kita sebagai santri yang orientasinya hanya makan, maka jangan pernah mengaku menjadi santri. Oleh karena itu, termasuk orientasi keilmuanya juga harus bernilai ibadah bukan semata untuk sekedar mencari pekerjaan atau jabatan,  karena justru secara tidak langsung menurunkan derajat keilmuan itu sendiri, apalagi untuk pamer kesombongan ingin dipuji karena mampu mengalahkan lawan argumennya.

Jika padi semakin tua semakin merunduk, maka ilmu juga seharusnya bisa menjadikan orang yang berilmu semakin berilmu semakin tawadlu. Jika padi untuk bisa dimakan harus digiling menjadi beras yang putih yang bersih, maka ilmu juga akan bisa bermanfaat jika diajarkan dengan hati yang putih dan bersih (ikhlas).

Dengan demikian, inilah sedikit uswah yang bisa saya petik dari begitu dalamnya lautan ilmu (Bahrul Ulum) yang ada di Pondok Pesantren Tambakberas ini. Setidaknya sebagai bahan renungan bersama bagi penulis khususnya dan juga seluruh stakeholder pesantren agar menghidupkan ruh entitas Bahrul Ulum dalam mengarungi samudera kehidupan yang lebih luas dan kompleksitas, sehingga Pesantren yang kita cintai ini tidak kehilangan arah dan tujuannnya.

Penulis : Abdul Rouf Chasbullah

Bagikan :

Tags

Muallimin Muallimat Tambak Beras

Data dan Fakta

Jumlah Rombel 83 Rombel
Jumlah Total Siswa 3.003 orang
Jumlah Siswa Putra 1.500 orang
Jumlah Siswa Putri 1.503 orang
Guru dan Pegawai 203 orang

Pengumuman Terbaru

  • Edaran PTS I 2024/2025
  • Jadwal PTS I Tahun Ajaran 2024/2025
  • Brosur PPDB 2024

Berita Terkini

Evaluasi Dan Perencanaan Tahunan Program Madrasah, Kamad: Ada Progress Menuju Lebih Baik
Apel Akhir Tahun Dan Penerimaan Rapot, Bidang Kesiswaan Sampaikan Beberapa Hal Penting
Penerimaan Rapor PAT, Kepala Madrasah Ingatkan Siswa Untuk Bermuhasabah Setelah Melakukan Pembelajaran Selama Satu Tahun
Dalam Rapat Kenaikan, Pimpinan Madrasah Tekankan Hal Ini
Rapat Pleno Kenaikan Kelas Tahun Ajaran 2024/2025

Gallery

  • Album(4)
  • Video(25)

Link Pendidikan

  • UNIVERSITAS AL AZHAR
  • KEMENAG RI
  • PENDIS KEMENAG RI
  • PP BAHRUL ULUM

Tentang Kami

Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang didirikan pada tahun 1953 oleh KH Abdul Fattah Hasyim. Madrasah ini menjalankan kurikulum 70% pelajaran Salaf Pesantren dan 30% pelajaran Kurikulum Nasional. Siswa Madrasah Muallimin Muallimat mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) bagi siswa kelas 3, dan mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Aliyah (MA) bagi siswa kelas 6.

Profil
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Sambutan Kepala Madrasah
  • Struktur Personalia Organisasi
  • Jenjang Belajar Dan Ijazah
  • Data Guru
Alamat

Jl. Tanjung, dusun Gedang, Tambakrejo Jombang, Jawa Timur, Indonesia

Copyright © 2025 All rights reserved | mualliminenamtahun.net