Muallimin Online,
Membuat silabus pelajaran-pelajaran yang berbasis kitab kuning, saat ini telah dan sedang dilakukan Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun, sesuai instruksi Pimpinan Madrasah.
Tujuan utama pembuatan silabus adalah agar pembelajara kitab salaf pegangan, tujuan pembelajaran, pokok bahasan sampai indikator kompetensi yang dituju bisa berjalan secara istiqomah, tidak berubah-ubah meskipun ada pergantian guru, sehingga bisa dijaga konsistensinya, serta bisa dijadikan pedoman bagi semua yang terlibat dalam pembelajaran. Namun, bukan berarti tidak bisa diubah. Jika ada perkembangan yang ashlah (lebih baik), maka yang ashlah bisa dibuat untuk mengubah.
Proses penyusunan silabi ini dilakukan melalui rapat dengan melibatkan seluruh guru yang mengajar di kelas 3A pada Selasa (06/08). Pimpinan Program Khusus Kelas A hanya memfasilitasi. Diharapakan dari pelibatan seluruh guru ini, akan terumuskan silabi yang betul-betul berangkat atau diambil dari pengalaman mengajar selama ini. Sehingga silabus yang dihasilkan betul-betul kontekstual. Sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan dalam proses belajar mengajar selanjutnya.
Dalam rapat yang dihadiri sekitar 24 orang dari 29 orang guru kelas 3A tersebut, juga dihadiri Pimpinan Program Khusus, KH Lukman Hakim, H. Abdulloh Rifan dan Ahsanun Naim.
Proses rapat dilalui dengan presentasi masing-masing guru mata pelajaran (Mapel) yang berjumlah 13 Mapel. Masing-masing mempresentasikan Tujuan pembelajaran, Ruang lingkup, Kompetensi dan Indikator kompetensi. Namun, yang paling ditekan dalam diskusi setelah presentasi adalah tentang format penyusunan, sedikit membahas materinya. Karena materi tergantung masing-masing guru yang lebih menguasai.
Kesempatan pertama presentasi dilakukan Hj Bashirotul Hidayah, guru Mapel Tauhid. Dalam presentasinya perempuan yang akrab disapa Ning Ida ini menyampaikan tentang materi Tauhid untuk semester pertama dan kedua. "Sebelumnya saya masih ada persoalan dengan batas pelajaran yang diberikan madrasah. Selama ini saya memakai kitab Fathul Majid untuk semester I dan II. Namun di kelas lain, Fathul Majid hanya pada semester pertama. Semester kedua memakai kitab Ummul Barahain. Bagaimana ini. Monggo, kami ikut kebijakan Madrasah," katanya membuka presentasi.
Pertanyaan Ning Ida dijawab ketua Program Khusus, KH Lukman Hakim dan H. Abdullah Rifan bahwa, untuk pelajaran Tauhid semester I masih memakai Fathul Majid dan Semester II memakai Ummul Barahain. Usulan ini akhirnya disepakati.
Diskusi setiap Mata Pelajaran bisa berjalan dengan baik, terutama fokus pada format silabusnya. Diskusi gayeng dalam rapat yang dimulai pukul 13.15 WIB tersebut berakhir pada pukul 16.20 WIB. Diskusi yang sangat bermanfaat untuk pengembangan Madrasah, terutama Program Khsusu Kelas A.
Sebelumnya, tahun 2018, Program Khusus Madrasah Muallimin Muallkmat Bahrul Ulum telah berhasil menyusun Silabus Mapel ilmu-ilmu salaf yang berpegangan pada kitab kuning untuk kelas 1A dan 2A. Saat ini silabus kelas 1A yang disusun pada 2013, juga sedang dalam proses review dan revisi oleh guru-guru kelas 1A. (ma)