Dalam dunia pendidikan kurikulum seolah merupakan sesuatu yang wajib diketahui oleh seorang pendidik agar dapat menyampaikan informasi sesuai dengan ketentuan yang ada. Kurikulum bukanlah acuan pokok seorang pendidik dalam mengajar, karena setiap kurikulum pasti masih ada kekurangan yang perlu dirubah oleh pendidik tersebut sesuai situasi dan kondisi. Kurikulum juga perlu diterapkan diluar sekolah agar peserta didik lebih terarah.
Proses perkembangan kurikulum yang senantiasa berubah turut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang merangsang usaha manusia yang terlibat dalam kepentingannya. Hasrat terhadap perubahan kurikulum itu menggambarkan keperluan pendidikan yang menjadi wadah penerus kemajuan bangsa dan negara itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kurikulum adalah elemen yang saling berkait antara satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum itu sendiri mencerminkan idealisme dan perubahan keperluan masyarakat dan negara, melalui institusi persekolahan yang akan meneruskan kebudayaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum sebagai berikut :
Perguruan tinggi, Kurikulum minimal mendapat dua pengaruh dari perguruan tinggi. Pertama, dari pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang dikembangkan di perguruan tinggi umum. Kedua, dari pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan).
Masyarakat, Sebagai bagian dan agen dari masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat dimana sekolah tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi dan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat homogen atau heterogen, masyarakat kota atau desa, petani, pedagang atau pegawai, dan sebagainya.
Sistem nilai, Masalah utama yang dihadapi para pengembangan kurikulum menghadapi nilai adalah, bahwa dalam masyarakat nilai itu tidak hanya satu. Masyarakat umumnya heterogen dan multifaset.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajarkan nilai :
- Guru hendaknya mengetahui dan memperhatikan semua nilai, norma yang ada dalam masyarakat.
- Guru hendaknya berpegang pada prinsip demokrasi, etis, dan normal.
- Guru berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru.
- Guru menghargai nilai-nilai kelompok lain.
- Memahami dan menerima keberagaman kebudayaan sendiri.
Kebutuhan manusia akan pendidikan dari masa ke masa tidak sama, hal ini disebabkan salah satunya karena kemajuan pengetahuan dan teknologi. Perbedaan inilah yang sering kali membuat kurikulum selalu berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga para pengembang kurikulum berdialog untuk merumuskan masalah yang ada.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan kurikulum bukan semata-mata memproduksi bahan pelajaran melainkan lebih dititikberatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyangkut banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum.
Kegiatan pengembangan mencakup penyusunan kurikulum itu sendiri, pelaksanaan di sekolah-sekolah yang disertai dengan penilaian yang intensif serta penyempurnaan-penyempurnaan terhadap kompenen tertentu dalam kurikulum tersebut.
Ada empat tahap perkembangan kurikulum, yaitu pengembangan kurikulum pada tingkat makro (Nasional), pengembangan kurikulum pada tingkat institusi atau lembaga (sekolah), pengembangan kurikulum pada tingkat mata pelajaran (bidang studi), dan pengembangan kurikulum pada tingkat pembelajaran di kelas. Sedang dalam perencanaan dan pengembangan kurikulum Dakir model pengembangan kurikulum yang dikembangkan oleh Beaucham adalah sebagai berikut: suatu gagasan yang diperluas, menunjuk tim pengembang, tim menyusun tujuan pengajaran melaksanakan kurikulum, mengevaluasi kurikulum.
Dalam penentuan langkah-langkah pengembangan kurikulum, beberapa ahli berbeda pendapat. Menurut roger pengembangan kurikulum melalui empat langkah yaitu: pemilihan target system belajar, partisipasi guru pengalaman dalam pengalaman kelompok yang intensif, pengembangan pengalaman kelompok yang intensif untuk satu kelas atau unit pelajaran, dan partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok. Sedang menurut Tyler langkah-langkah pengembangan kurikulum meliputi, penentuan tujuan, dan menentukan pengalaman belajar.
Dalam proses pengembangan kurikulum terdapat dua proses utama yakni pengembangan pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman instruksional.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum dapat ditempuh dengan langkah-langkah, sebagai berikut yaitu:
Tujuan. Menentukan arah atau sasaran yang hendak di tuju oleh proses penyelenggaraan pendidikan. oleh karena itu dalam menentukan tujuan harus mempertimbangkan banyak faktor.
Isi kurikulum. Pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik di sekolah, pengalaman ini dapat berupa mempelajari mata pelajaran, atau jenis-jenis pengalaman belajar lain sesuai dengan bentuk kurikulum itu sendiri.
Memilih kegiatan. Berisikan cara peserta didik memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan bentuk kurikulum yang digunakan.
Evaluasi. Cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak. Evaluasi juga digunakan untuk melakukan perbaikan.
Jadi secara garis besar dalam sebuah pengembangbangan kurikulum dibutuhkan tahap-tahap yang diawali dari adanya sebuah perencanaan (planning), pelaksanaan (implementating), dan adanya sebuah penilaian evaluasi (evaluation).
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa Kurikulum merupakan rencana pembelajaran, disusul pendapat yang menyatakan bahwa kurikulum bukan hanya rencana (curriculum plan) tetapi juga pelaksanaannya (curriculum fungsional). Kurikulum ini harus dilaksanakan berdasarkan kondisi konsep pengembangan ilmu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, sikap dan nilai moral, sehingga visi misi kurikulum yang dikembangkan dapat membentuk pribadi yang kuat dalam kondisi temporal dan spiritualnya.
Prinsip pengembangan kurikulum terdiri dari prinsip umum dan prinsip khusus, di dalam prinsip khusus terdapat beberapa macam pengembangan yaitu:
- Prinsip relevansi
- Prinsip flesibilitas
- Prinsip kontinuitas
- Prinsip praktis dan
- Prinsip efektifitas
Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi, yaitu: administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan, guru-guru, dan orang tua murid serta tokoh-tokoh masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum yaitu; (a) perguruan tinggi, (b) masyarakat, (c) sistem nilai.
Dalam proses pengembangan kurikulum terdapat tiga langkah utama, yaitu:
a. Perencanaan ( planning ).
b. Pelaksanaan ( implementating ).
c. Evaluasi. (Evaluation)
Wallahu A’lam bi al-Shawab
Penulis : H. Muhyiddin, Lc., MM (Guru Madrasah Mu’allimin Mu’allimat 6 Tahun Tambakberas Jombang)