Meski hanya delapan hari di Madinah, Al-Faqir sangat terkesan dengan Masjid Nabawi yang ramah. Pada suatu siang Al-Faqir dapat berlama-lama di belakang Roudloh merapal do’a sambil membaca tahlil ala orang Indonesia di depan tiga Askar yg menjaga. Hal ini Al-Faqir lakukan sebelum berkunjung ke makam Baginda Rosul untuk menjalankan wada' (pamit sementara).
Dengan baik Al-Faqir berupaya untuk tidak melanggar larangan tuan rumah, aturan yang Al-Faqir ketahui seperti: tidur, berdiam dijalan, dan lain sebagainya yang dapat menjadikan Al-Faqir nyaman. Ketika di makam pun Al-Faqir berupaya untuk charrik (bergerak) sambil salam dan berdoa, meski cara bergerak Al-Faqir dengan timik-timik (agak pelan) agar bisa agak lama di sisi Baginda.
Walapun demikian, yang tidak kalah mengesankan adalah keramahan Nabawi terhadap anak anak. Dengan riang kami temukan, anak-anak biasa bermain di Nabawi. Anak-anak dapat berlarian (Jawa:playon), bermain mobil-mobilan, surung-surungan kursi, dan sebagainya.
Askar yg melihatpun hanya tersenyum, bahkan tak segan untuk sesekali menyapa anak anak yang sedang bermain itu. Dan hal itu biasa mereka lakukan sampai jam 11 malam dengan ditunggui orang tuanya.
Berkah keramahan itulah mereka merasa nyaman dimasjid, bahkan ketika shodaqohan menjelang magrib, dengan bangga dan senang, anak anak itu juga menjadi relawan menggelar plastik, membagi roti, yogurt dan kurma.
Menyiapkan generasi masjid dg dibarengi keilmuan adalah penting. Maka penting kiranya masjid diatur sedemikian rupa menjadi menarik bagi anak anak, agar mereka kelak menjadi muslim yg selalu rindu dg masjid, dalam isthilah hadits disebutkan ورجل قلبه معلق بالمساجد bukan ورجل قلبه معلق بالمقهى.
Semoga keramahan Nabawi ini menjadi contoh di negeri lain. Sehingga masjid tidak hanya berlomba-lomba menjadi megah dan mewah, tapi ada nilai kebaikan yg menjadi syi'ar (imaroh ma'nawiyah).
Tuhan, mudahkan kami ,keturunan kami sahabat sahabat kami dan murid murid kami berziarah diharomain utk memenuhi panggilan-Mu.
Penulis : Alfaqir M Sholeh (di Masjid Nabawi)
Editor : Fajar