Muallimin Online,
Banyaknya ujian akhir di Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum, dirasakan belum efektif sebagai alat evaluasi belajar. Hanya Ujian Akhir Muallimin yang masih terjaga efektifitasnya.
Demikian disampaikan Musyaffa’, M.Pdi, Waka Kurikulum Madrasah, menanggapi banyaknya ujianyang diikuti oleh siswa-siswi kelas akhir Madrasah Muallimin Muallimat.
Sebagaimana yang telah diinformasikan sebelumnya, siswa siswi kelas 3 dan 6 Madrasah Muallimin Muallimat mengikuti UASBN, UMBN, UAMNU dan UA Muallimin sendiri. Disamping ujian-ujian tersebut, mereka juga disibukkan dengan tryout dan simulasi-simulasi.
Menurut pria yang biasa dipanggil Pak Syafa’ ini, UAMBN-BK (Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional-Berbasis Komputer) yang dilaksanakan Kemenag RI, di Muallimin Muallimat tidak bisa dijadikan evaluasi belajar.
“Materi UAMBN tidak bisa dijadikan sebagai alat evaluasi belajar, karena untuk mata pelajaran yang diujikan di UAMBN, yang diajarkan di Muallimin Muallimat materinya jauh lebih luas dan lebih mendalam, dengan buku pegangan kitab kuning”, katanya.
Sedangkan dari sisi efisiensi waktu dan biaya pelaksanaan, menurutnya masih bisa diselesaikan dengan baik. Meskipun dari sisi panitia dan pengawas sangat melelahkan karena dilaksanakan 3 sesi pagi-sore. “Alhamdulillah pelaksanaan berjalan lancar tidak ada kendala fisik, meskipun biaya yg dibutuhkan besar. Namun dari sisi siswa belum bisa disiplin. Bisa jadi karena kelelahan”, tambahnya.
Pria yang sudah mengabdi belasan tahin di Madrasah ini juga menyampaikan tentang ujian yang berbasis komoputer. “Dari sudut pandang pembaharuan yang tidak bisa diabaikan dengan prinsip al ahdzu bil jadidil ashlah (mengambil hal baru yang lebih baik), maka berbasis komputer bisa dibilang relevan apalagi bisa untuk semua mapel lokal tidak hanya mapel ujian negara saja”, terangnya.
Terkait dengan tumpang tindihnya berbagai ujian akhir yang ada, dia menyampaikan bahwa, UAMBN dan USBN itu ujian untk tingkat sekolah/madrasah dari negara. UAMBN untuk Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, USBN untuk mapel umum yg di-UN-kan dan yang tidak di-UN-kan. Sedangkan Mapel Ujian Akhir Muallimjn yang umum diambilkan dari USBN.
“Yang menjadi masalah sebenarnya adalah Ujian Akhir Madrasah NU (UAMNU), karena Mapel yang diujikan adalah Mapel yang sama dengan UAMBN, UASBN dan UN, hanya ditambah Mapel Aswaja. Jika dilakukan evaluasi, maka UAMNU yang kelihatan tahsilul hasil”, pungkasnya. (ma)